Minggu, 03 Juli 2011

KEKACAUAN YANG TAK TERGANTIKAN

(catatan konyol)
Kekacauan, itulah kata yang paling tepat untuk mendeskripsikan suasana di kelas. Aku tak pernah menyangka telah menjadi bagian dari “kekacauan” ini. Namun kenyataannya aku memang salah satu dari semua “kekacauan” ini.
Dua tahun sudah aku telah meninggalkan bangku SMA, dan dua tahun pula aku telah duduk di bangku kuliah. Semua ini ku jalani tanpa terasa. Entah mengapa selama ini aku berpikir bahwa pertemananku di kampus jauh lebih menyenangkan daripada di SMA. Mungkin karena teman-temanku di kampus secara umum memiliki karakter yang hampir sama denganku, mereka terkesan rendah hati dan apa adanya. Sedangkan teman-temanku saat SMA terkesan selalu berusaha mengubah dirinya menjadi orang lain, jaim, dan ingin selalu terlihat mewah di depan semua teman-temannya. Jujur saja, masa SMA bagiku tidak begitu mengesankan.
Berawal dari background yang sama, aku, Nayra, Ayumi dan Reas tanpa kami sadari telah menjadi teman dekat. Mengapa ku katakan kami memiliki background yang sama, karena kami adalah orang-orang yang tertolak saat ingin masuk ke Pendidikan Bahasa Inggris. Dan sekarang kami justru berada di Pendidikan Bahasa Indonesia. Sedikit menyesal pada awalnya itu hal yang wajar, tetapi setelah berpikir panjang kami justru sangat bersyukur dapat diketemukan di Pendidikan Bahasa Indonesia ini karena kami dapat menjadi teman baik dan saling melengkapi.
Empat semester kuliah ternyata membuatku memahami semua karakter teman-temanku. Dan salah satu temanku yang memiliki banyak kesamaan denganku adalah Nayra. Si gadis cantik keturunan arab ini memang tidak bisa diprediksi bila hanya dilihat dari fisiknya saja. Dia terkesan jutek. Namun bila sudah tahu sifatnya, semua orang tak kan menyangka bahwa dia adalah gadis yang sangat menyenangkan. Kami sering melakukan hal-hal konyol bersama, seperti tertawa terbahak-bahak, dan bernyanyi di kelas. Lagu yang berjudul White Horse, Mine, dan Back to December yang dinyanyikan oleh penyanyi country Taylor Swift adalah lagu yang sering kami nyanyikan. Entah mengapa  bagi Nayra makna dari lagu-lagu tersebut sangat cocok dengan kehidupannya sekarang.
Hal-hal konyol yang aku dan Nayra lakukan ternyata memberi dampak pada Ayumi. Dia sekarang juga sangat menyukai lagu-lagu Taylor Swift dan mulai menghafalkannya. Sehingga tak jarang kami bertiga bernyanyi bersama di kelas. Reas pun hanya tersenyum heran dengan ulah kami. Teman-teman lain tidak merasa terganggu oleh tingkah kami karena menurut mereka itu hal yang sudah biasa kami lakukan.
Ternyata bukan hanya kami yang selalu melakukan hal-hal bodoh di kelas, namun para kaum lelaki pun juga tidak kalah konyol. Mereka selalu bercanda apa adanya, tidak tahu malu dan terkesan vulgar. Sungguh sebuah komunitas yang aneh.
Walaupun demikian, aku merasa sangat bahagia menjadi salah satu penghuni kelas Bahasa Indonesia. Karena dengan demikian aku dapat memetik pelajaran yang sangat berharga dari segala peristiwa yang terjadi pada teman-temanku. Dan aku berharap persahabatan ini akan terus berjalan hingga akhir nanti.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar